Tampilkan postingan dengan label tak. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label tak. Tampilkan semua postingan
Senin, 16 Desember 2013
Harap Tenang Jika Tak Ingin Diserang Ninja Hitam
Salah satu cara yang paling sering dilakukan untuk menghibur diri adalah menonton film di bioskop. Maka tak heran bila setiap weekend tiba, bioskoplah tempat yang paling banyak pengunjungnya.

Namun sayangnya tak semua pengunjung yang mau menaati etika saat menonton dibioskop. Sehingga, seringkali hal-hal yang semestinya tidak ada menjadi ada.
Banyaknya suara-suara berbisik, suara telepon seluler, cahaya dari ponsel atau malah beberapa pengunjung yang sibuk mondar mandir merupakan keributan-keributan kecil namun mengganggu ketika seseorang tengah menonton. Dan hal ini hampir terjadi diseluruh bioskop yang ada di dunia.

Untuk mencegah gangguan-gangguan itu terjadi ada cara unik yang diterapkan di London’s Prince Charles Cinema, Salah satu bioskop yang teretak di kota London. Cara unik tersebut adalah dengan adanya ninja mata-mata berpakaian hitam di dalam teater selama film diputar.
Tak seperti ninja yang ada di film-film yang melemparkan panah bintang pada setiap orang yang dianggap sebagai musuh. Ninja pada bioskop ini adalah ninja yang memakai pakaian serba hitam yang akan menghampiri setiap pengunjung yang dianggap melanggar peraturan dan kemudian menegurnya.
![]()
Pihak teater sengaja membuat pakaian hitam untuk setiap ninjanya agar para ninja dapat bersembunyi di sudut-sudut gelap bioskop. Para ninja yang bertugas ini sebenarnya bukan bagian atau pegawai dari pihak bioskop, melainkan beberapa pengunjung yang sukarela untuk menegur siapa saja yang melanggar peraturan.
Pihak bioskop hanya memberikan tiket gratis untuk mereka. Jadi, sambil berjaga mereka juga bisa nonton film yang diputar.
Menurut Gregor Lawso si pembuat ide sekaligus pendiri Morphsuits, ide ini berawal dari salah satu halamaman Fans Facebook suatu perusahaan. di Fans Page itu dinyatakan bahwa sebaikanya tim di bagian pemasaran menggunakan pakaian ninja agar para pembeli tertarik dan mau membelinya.

Sebenarnya ide ini hanyalah sebatas percobaan, namun karena dianggap berhasil, hingga saat ini, para ninja di Bioskop Prince Charles masih sering terlihat menegur para pengunjung.
Untuk itu sebelum masuk kedalam bioskop satu ini, para pengunjung diperingati dengan kata-kata, "Harap Tenang di Bioskop Jika Tak Ingin di Serang Ninja Hitam".
Sumber :
uniqpost.com
Read More..

Namun sayangnya tak semua pengunjung yang mau menaati etika saat menonton dibioskop. Sehingga, seringkali hal-hal yang semestinya tidak ada menjadi ada.
Banyaknya suara-suara berbisik, suara telepon seluler, cahaya dari ponsel atau malah beberapa pengunjung yang sibuk mondar mandir merupakan keributan-keributan kecil namun mengganggu ketika seseorang tengah menonton. Dan hal ini hampir terjadi diseluruh bioskop yang ada di dunia.

Untuk mencegah gangguan-gangguan itu terjadi ada cara unik yang diterapkan di London’s Prince Charles Cinema, Salah satu bioskop yang teretak di kota London. Cara unik tersebut adalah dengan adanya ninja mata-mata berpakaian hitam di dalam teater selama film diputar.
Tak seperti ninja yang ada di film-film yang melemparkan panah bintang pada setiap orang yang dianggap sebagai musuh. Ninja pada bioskop ini adalah ninja yang memakai pakaian serba hitam yang akan menghampiri setiap pengunjung yang dianggap melanggar peraturan dan kemudian menegurnya.
Pihak teater sengaja membuat pakaian hitam untuk setiap ninjanya agar para ninja dapat bersembunyi di sudut-sudut gelap bioskop. Para ninja yang bertugas ini sebenarnya bukan bagian atau pegawai dari pihak bioskop, melainkan beberapa pengunjung yang sukarela untuk menegur siapa saja yang melanggar peraturan.
Pihak bioskop hanya memberikan tiket gratis untuk mereka. Jadi, sambil berjaga mereka juga bisa nonton film yang diputar.
Menurut Gregor Lawso si pembuat ide sekaligus pendiri Morphsuits, ide ini berawal dari salah satu halamaman Fans Facebook suatu perusahaan. di Fans Page itu dinyatakan bahwa sebaikanya tim di bagian pemasaran menggunakan pakaian ninja agar para pembeli tertarik dan mau membelinya.

Sebenarnya ide ini hanyalah sebatas percobaan, namun karena dianggap berhasil, hingga saat ini, para ninja di Bioskop Prince Charles masih sering terlihat menegur para pengunjung.
Untuk itu sebelum masuk kedalam bioskop satu ini, para pengunjung diperingati dengan kata-kata, "Harap Tenang di Bioskop Jika Tak Ingin di Serang Ninja Hitam".
Sumber :
uniqpost.com
Sabtu, 26 Oktober 2013
Rasyd rajasa Divonis Bersalah Pengadilan Tapi Tak Ditahan

Rasyid terbukti bersalah melanggar peraturan berkendara yang mengakibatkan 2 orang tewas. Namun berdasarkan sidang vonis pada Senin (25/3/2013) hari ini, Rasyid hanya akan menjalani hukuman percobaan selama 6 bulan tanpa harus masuk penjara.
“Dengan adanya hukum yang berkembang di masyarakat, maka terdakwa dijatuhkan hukuman bersyarat, yaitu 6 bulan hukuman percobaan, dan pidananya hukuman 5 bulan,” kata Ketua Majelis Hakim Suharjono dalam sidang vonis, Senin (25/3/2013).
Dengan vonis tersebut, Rasyid bebas dari hukuman penjara. Putra bungsu Menteri Perekonomian Hatta Rajasa ini hanya perlu menjaga kelakuannya selama masa percobaan agar tidak kembali mengulangi kesalahan yang sama.
Sementara itu, vonis 5 bulan penjara baru bisa diberikan kepada Rasyid jika dia kembali melanggar peraturan dalam kurun waktu kurang dari 6 bulan. Selain vonis 5 bulan penjara, Rasyid juga diharuskan membayar denda Rp 12 juta dengan subsidair 6 bulan kurungan.
“Hukuman pidana akan dijalankan apabila, dalam tenggang waktu enam bulan belum berakhir putusan hakim, terpidana (Rasyid) terbukti bersalah melakukan tindak pidana,” ujar Suharjono, seperti dikutip dari Kompas.com.
Setelah mendengar putusan dari hakim, Rasyid yang didampingi pengacara beserta ibundanya, Oktinawati Ulfa Dariah langsung meninggalkan ruang sidang. Keluarga dan rekan-rekan Rasyid keluar melalui pintu belakang dengan dikawal petugas kepolisian.
Sebelumnya pada 1 Januari 2013 lalu, Rasyid Rajasa yang mengendarai mobil BMW X5 terlibat kecelakaan di Tol Jagorawi. Mobil Rasyid diketahui menabrak mobil Luxio yang berpenumpang 10 orang. Akibat kecelakaan ini, 2 penumpang Luxio dinyatakan tewas.
[ source ]
5 Kesalahan Keuangan Ini Tak Boleh Terjadi di Usia 30 an

Menjelang usia 30 tahun, maka pengelolaan uang untuk bertahan hidup menjadi kian rumit. Dengan meningkatnya pendapatan, tanggung jawab finansial dan keputusan serta sejumlah tindakan bijaksana semakin diperlukan. Untuk itu, hindarilah kesalahan penggunaan uang yang sudah tidak perlu terjadi di usia 30-an.
Seperti dikutip dari liputan6.com, Selasa (15/10/2013), usia 30-an merupakan waktu di mana banyak orang mulai memandang kebutuhan hidup dan finansial secara jangka panjang.
Di usia tersebut, Anda seharusnya dapat mulai menikmati buah kerja keras Anda selama bekerja. Sementara itu, masa depan Anda memerlukan prioritas yang harus diambil khususnya terkait perencanaan keuangan.
Berikut 5 kesalahan keuangan yang tak boleh dilakukan di usia 30-an:
1. Menggunakan tabungan seenaknya
Jika Anda memiliki uang tabungan untuk dana pensiun, maka langkah yang Anda ambil sudah tepat. Namun jika tujuan Anda menabung masih belum jelas, memasuki usia 30-an Anda harus mulai memikirkan dan menentukannya.
Anda harus memiliki tujuan menabung, apakah digunakan sebagai dana untuk kondisi darurat, berwisata atau untuk biaya liburan akhir pekan.
Setelah itu, Anda harus mulai menentukan jumlah tabungannya, sepertiga atau setengah dari pendapatan Anda. Semua hal tersebut harus sudah mulai dilakukan saat berusia 30-an.
2. Membuat anggaran jangka pendek
Memasuki usia 30-an, berhentilah mengelola uang seperti tak ada lagi hari esok. Seringkali esok hari datang dengan tagihan dari hari kemarin.
Mulailah memiliki anggaran pengeluaran jangka panjang dalam hitungan tiga, lima, sepuluh tahun ke depan. Jika Anda sudah memiliki rumah, maka pikirkanlah soal renovasi dan tabungan anak.
Jangan biarkan pengeluaran-pengeluaran di masa depan mengejutkan Anda jika masih dihindari sejak dini. Mulailah merencanakan keuangan dan tabungan sejak usia 30-an untuk pengeluaran yang lebih besar di masa depan.
3. Tidak memikirkan soal tempat tinggal
Berusia 30-an merupakan waktu yang tepat untuk memikirkan rumah impian di masa depan. Jika Anda belum membelinya, pikirkan untuk menentukan gaya rumah yang sesuai dengan gaya hidup Anda.
Rumah memang tidak menentukan gaya hidup seseorang, tapi seringkali menyesuaikannya dengan gaya hidup bisa membuat Anda memiliki tempat tinggal yang tepat.
Membuat anggaran pembelian rumah sebaiknya dilakukan secara jangka panjang termasuk mengurus asuransi, perbaikan, perawatan dan segala perlengkapannya.
Menabung di usia tersebut untuk memiliki rumah idaman merupakan langkah yang harus diambil agar terhindar dari kesulitan finansial di masa mendatang.
4. Tidak menabung untuk dana pensiun
Banyak alasan yang membuat sebagian orang tidak memiliki rencana keuangan untuk pensiun. Sudah menjadi hal yang biasa, saat Anda mulai menabung untuk pensiun Anda akan merasa kekurangan selama berminggu-minggu.
Namun akan ada waktunya saat Anda menyadari biaya hidup pribadi sudah termasuk ke dalam dana pensiun yang lebih penting saat sudah tidak produktif nanti.
Mengingat pendapatan Anda akan terus meningkat dari tahun ke tahun, penting bagi Anda untuk menyiapkan dana simpanan pensiun yang akan berguna suatu hari nanti.
5. Tidak memiiki asuransi yang cukup
Asuransi yang baik sama pentingnya dengan tabungan dan rencana pensiun yang tepat. Apakah Anda memiliki ansuransi jiwa yang tepat? Apa dana asuransi tersebut tepat untuk melindungi rumah dan anggota keluarga?
Semua pertanyaan tersebut harus sudah dijawab saat Anda memasuki usia 30-an. Anda harus sudah memiliki asuransi yang tepat yang dapat membuat Anda bertahan di tengah berbagai persoalan keuangan yang muncul.
Langganan:
Postingan (Atom)