Kamis, 28 November 2013

Magic and Me

Artikel ini disubmit oleh Joshua Reinaldo dalam rangka Wikumagic Special Event, "Magic and My Life". Anda juga bisa mengirimkan cerita seputar pengalaman anda di dunia magic ke blog Wikumagic. Keterangan lebih lanjut, klik link INI.

Magic and Me

Ketika suatu hari saya membuka facebook saya, saya melihat ada sebuah pesan yang dikirim oleh seorang teman saya yang tak lain lagi adalah Mas Wiku Pulangasih, kreator blog Wikumagic yang beberapa bulan lalu saya add menjadi teman saya. Pesan tersebut berisi tentang undangan untuk menulis pengalaman dalam menekuni dunia magic yang nantinya akan di-post di blog Wikumagic sendiri. Saya pun merasa tertarik dan akhirnya menulis artikel ini

Pertama-tama saya ingin memperkenalkan diri. Nama saya Joshua Reinaldo Handoko. Mungkin ada beberapa yang pernah mendengar nama saya. Memang benar, nama saya pernah dicantumkan di salah satu artikel di blog Wikumagic yang berjudul TRIK MENGATASI HECKLER, dimana artikel tersebut ditulis oleh Mas Wiku atas permohonan saya, yang saat itu mencari cara untuk mengatasi munculnya heckler dalam pertunjukan magic. Saya mengucapkan terima kasih kepada Mas Wiku yang bersedia mengabulkan permohonan saya tersebut. Saya juga pernah aktif bersuara dalam beberapa komunitas pencinta magic di facebook. Saya adalah seorang murid dari sebuah SMA swasta di Surabaya. Sekarang ini saya duduk di kelas XI IPA. Umur saya masih 16 tahun. Saya baru menekuni dunia magic sekitar 6 bulan yang lalu, saat saya baru mengenal blog Wikumagic.

Saya mulai tertarik mengikuti dunia magic melalui siaran The Master yang ditayangkan di RCTI. Diantara para kandidat The Master, salah seorang yang paling saya kagumi adalah Joe Sandy. Mungkin bisa dibilang bahwa Master Joe lah yang pertama kali membuat saya tertarik untuk mengikuti dunia magic. Namun selama acara tersebut ditayangkan hingga season 4, saya belum memiliki ketertarikan untuk menekuni dunia magic atau menjadi magician. Pada saat itu saya berpikiran, bahwa menekuni dunia magic harus dibayar dengan harga yang sangat mahal karena kita harus mengeluarkan biaya yang tidak sedikit dalam menekuni bidang tersebut. Namun, persepsi saya berubah setelah saya mengenal blog Wikumagic.

Suatu hari, 2 orang teman saya menampilkan sebuah pertunjukan street magic di kelas saya. Mereka saat itu memainkan sulap memasukkan koin ke dalam botol yang tertutup. Saya yang waktu itu masih awam dalam bidang ini langsung bertanya-tanya : “Lho ? Kok bisa ?”, tanya saya. “Biasa lah, skill..”, jawab teman saya enteng. Namun, suatu hari saya menemukan jawaban dari pertanyaan saya, saat saya melihat kedua teman saya tersebut mengakses blog Wikumagic. Beberapa minggu kemudian saat saya sedang break dari kesibukan sekolah setelah ulangan, saya iseng membuka blog Wikumagic. Betapa terkejutnya saya, ketika saya melihat berpuluh-puluh trik untuk memainkan pertunjukan magic tertera dalam blog tersebut. Saya yang awalnya hanyaaktif bersuara dalam komunitas-komunitas pencinta magic di facebook mulai tertarik untuk menekuni dunia magic. Saat itu saya mempelajari 3 buah trik, yaitu trik tentang pembagian super cepat dengan angka 7 , menghitung cepat (mnemonic), serta perhitungan akar pangkat 5. Saya memang sengaja memilih trik-trik mathemagic karena properti yang diperlukan tidak terlalu banyak, serta mudah dipelajari dan diterapkan. Sebelumnya saya juga sudah mengenal trik Magic Square Master Joe Sandy.

Beberapa hari kemudian, saya menampilkan trik-trik tersebut di depan kedua teman saya tersebut. Ternyata walaupun mereka pernah membuka blog Wikumagic, mereka belum pernah melihat trik tersebut. Sepintas, kami berbagi ilmu dan merencanakan untuk “manggung” di salah satu kelas XI IPS. Sudah bisa ditebak, para murid kelas XI IPS yang sama sekali tidak mengetahui trik tersebut, terkesima melihat penampilan kami. “ Yah, ditipu anak IPA..”, cetus salah seorang murid di kelas itu. Akan tetapi, saya juga pernah mempelajari sebuah trik mathemagic dari murid XI IPS sebagai counter-trick dari salah satu trik mathemagic saya yang saya agak lupa namanya. Pertunjukan magic di sekolah saya mulai menjadi tren saat seorang teman yang seangkatan dengan saya berhasil menjuarai lomba magic. Saya berpendapat, pastilah ia mengikuti latihan yang intensif selama beberapa bulan. Bahkan sekarang ia berteman baik dengan salah seorang kandidat The Master dari season 2.

Dari mathemagic, saya mulai memperdalam kemampuan saya dengan mempelajari mentalism. Kebetulan, saat itu guru matematika saya memberikan tugas untuk materi peluang dimana tiap kelompok diharuskan menampilkan sebuah pertunjukan magic yang berkaitan dengan peluang. Dalam kelompok saya, saya bersama kedua teman saya yang memperkenalkan blog Wikumagic tersebut menjadi tim penyeleksi trik-trik magic yang layak ditampilkan. Setelah pertimbangan yang panjang, akhirnya kami merekomendasikan sebuah trik dari blog Wikumagic yaitu REMOTE MENTALISM : MAKNA PERSAHABATAN. Ide tersebut diterima karena selain memiliki makna, kami juga dapat memanfaatkan multimedia secara maksimal dalam penampilan kami nantinya. Akhirnya, kerja keras kelompok kami membuahkan hasil, dimana trik kami mendapatkan penilaian yang memuaskan dari guru matematika kami.

Dari mathemagic, perhatian saya mulai beralih lagi untuk menekuni bidang magic lainnya, yaitu card magic. Awalnya, saya memiliki persepsi negatif terhadap card magic, karena selain menggunakan kartu remi yang mana kurang saya sukai, trik-triknya agak sulit dan membutuhkan kemahiran tangan. Akan tetapi, semua persepsi tersebut musnah ketika saya menyaksikan acara Cyril : Simply Magic. Acara yang menampilkan pesulap Cyril Takayama tersebut menarik perhatian saya, dan membuka mata saya terhadap alasan sebenarnya bermain magic. Saya melihat besarnya perbedaan antara street magic dari Cyril dengan acara-acara magic on the street dari kawan-kawan The Master. Hati saya tersentuh saat melihat penampilan street magic dari Cyril. Bisa dikatakan, penampilan Cyril tersebut melampaui hebatnya penampilan para pendukung acara The Master. Walaupun episode acara tersebut bisa dihitung dengan jari, acara tersebut memberikan hiburan yang memuaskan bagi saya. Sejak saat itu, saya pun mulai menekuni card magic agar suatu saat bisa menampilkannya untuk memotivasi orang lain seperti yang dilakukan Cyril Takayama.

Memperoleh berbagai kesenangan dari mempelajari ilmu magic bukan berarti saya tidak pernah mengalami sebuah pergumulan dalam menekuni hobby saya ini. Bulan-bulan yang saya habiskan dengan mempelajari seni magic merupakan masa-masa tersulit dalam lembaran hidup saya. Saya saat itu sudah seperti orang yang kehilangan segalanya, mulai dari sahabat-sahabat saya di kelas X yang terpaksa berpisah jurusan ataupun pindah sekolah karena bersekolah di luar negeri atau tidak memenuhi syarat ketuntasan dalam studinya, seorang cewek yang saya sukai yang harus berpisah jurusan, serta beberapa teman-teman sekelas saya yang membuat saya tidak kerasan di kelas. Dengan kondisi seperti itu, magic menjadi pelarian saya. Saat itu saya berkeinginan, untuk dapat mempertunjukkan magic di depan teman-teman saya agar saya mendapat respek dari mereka. Saya sendiri bukanlah murid yang cukup populer di sekolah, bahkan saya sering di overlook oleh teman-teman saya.

Saya sering berprasangka negatif terhadap teman-teman saya dan kurang menyukai beberapa di antara mereka. Namun perasaan itu hilang saat saya membicarakan sebuah topik yang benar-benar menarik minat saya, yaitu MAGIC baik itu dari teman-teman sekolah, teman-teman saya di facebook, terutama Mas Wiku sendiri. Saya mengenal Mas Wiku dari facebook waktu saya hendak meng-add Mas Wiku sebagai teman saya. Hal itu saya lakukan karena saya hendak memberikan masukan tentang salah satu trik yang tertulis dalam blog Wikumagic yaitu tentang perhitungan cepat akar pangkat 5. Dengan memiliki banyak teman untuk saling berbagi ilmu magic di facebook, saya bisa melupakan sejenak masalah saya tersebut.


Walaupun demikian, saya juga pernah berkeinginan untuk berhenti mempelajari seni magic. Pemikiran saya tersebut didasari alasan kurangnya fasilitas yang saya miliki untuk mempelajari magic, serta kurangnya apresiasi dari orang-orang di sekitar saya. Ditambah lagi saya juga merasa tersaingi oleh adik saya yang jauh lebih beruntung dalam mempelajari seni magic karena dia yang malah jauh lebih dulu mewujudkan tekad saya untuk menjadi anggota dari salah satu klub magic yang bermarkas di salah satu toko alat-alat sulap yang cukup terkenal. Walaupun saya selama beberapa waktu dan sampai sekarang masih merasa down akibat kejadian tersebut , saya masih mencoba melupakan perasaan iri tersebut dan tetap fokus untuk mempelajari seni magic secara otodidak seperti yang saya lakukan selama beberapa bulan.

Saya kemudian mengurungkan niat saya tersebut karena baru-baru ini saya bertemu dengan seseorang yang merupakan teman satu sekolah saya yang ternyata juga berteman baik dengan Mas Wiku, yaitu Michael Setiawan. Saya sendiri memuji seorang Michael Setiawan, karena walaupun mengalami kegagalan dalam studinya, ia masih memiliki semangat untuk berkarya, baik dalam kesehariannya sebagai pelajar maupun sebagai seorang magician. Pengalaman hidupnya tersebut membuat saya berpikir, masakan ejekan-ejekan yang tidak berarti dari orang-orang di sekitar saya saja sudah membuat saya down, padahal sebenarnya nasib saya masih jauh lebih beruntung dibandingkan orang-orang di sekitar saya tersebut dan saya mempunyai kemampuan yang mungkin tidak mereka miliki

Saya juga kembali teringat tentang pengalaman hidup seorang Cyril Takayama, yang terpaksa putus sekolah saat baru berumur 15 tahun dan harus hidup dari bermain sulap di jalanan saat masih berumur 16 tahun. Walaupun harus menjalani hidup yang keras tersebut, ia tidak pernah mengeluh sedikitpun dan terus berkarya sampai akhirnya ia menjadi pesulap yang dikagumi banyak orang termasuk saya. Saya kembali berpikir, kalaupun Michael dan Cyril yang pernah mengalami kegagalan yang sedemikian besar saja masih memiliki kekuatan untuk bangkit kembali, kenapa saya tidak ? Padahal saya merupakan murid yang cukup berprestasi dalam studi saya, saya masih bisa bersekolah sampai sekarang. Pengalaman mereka berdua membuat saya menengok ke belakang dan melihat betapa beruntungnya nasib saya. Sejak hari itu, saya bertekad akan bangkit seperti kedua orang tersebut, walaupun saya mengalami kegagalan dalam kehidupan sosial saya.

Sekarang, walaupun kondisi saya tidak jauh berbeda dari kondisi saya dalam masa-masa sulit tersebut, saya tidak merasa minder dan down. Saya mencoba untuk tidak hanya bisa meratapi nasib saya, tetapi juga mempersiapkan langkah saya berikutnya, agar saya dapat bangkit dari masalah tersebut, seperti yang saya dapatkan dari menyaksikan pertunjukan magic. Dan mudah-mudahan, apabila suatu saat saya berkesempatan untuk menampilkan pertunjukan magic, saya dapat memberikan perasaan yang sama kepada orang yang menyaksikan pertunjukan magic saya suatu saat. Dan bagi orang-orang yang membaca cerita saya ini dan sudah mendapatkan kesempatan untuk mendalami seni magic, pergunakanlah baik-baik dan jangan sia-siakan kesempatan tersebut, karena banyak orang yang tidak mendapatkan kesempatan tersebut.

Akhir kata, saya ingin mengucapkan terima kasih kepada WIkumagic, yang sudah memfasilitasi jutaan magician-magician in training di Indonesia dalam mempelajari seni magic dan mudah-mudahan Wikumagic dapat bertahan dan diterima oleh masyarakat Indonesia


Salam Magic !




BIODATA SINGKAT

Nama : Joshua Reinaldo Handoko

Tempat/Tanggal Lahir : Surabaya, 26 Agustus 1993

Aliran Magic : Mixed ( belum pasti )

Facebook : josh_reinaldo@yahoo.co.id





Jika anda menyukai trik ini, mohon kunjungi link sponsor di bawah untuk mendukung kelangsungan blog Wikumagic

Tidak ada komentar:

Posting Komentar